Kamis, 17 September 2015

Satenya Rakyat Hingga Pejabat, dari Artis sampai Presiden

Gang Sate atau Kampung Sate

Sate ayam Ponorogo H Tukri sobikun adalah kuliner asli kota Reog yang berasal dari sebuah gang yang sangat terkenal dengan sebutan Gang Sate. Karena yang berjualan sate di gang tersebut sangat banyak maka atas usulan dari wakil Bupati Ponorogo Ibu Hj Yuni Widyaningsih atau ibu Ida maka nama gang sate berubah menjadi kampung sate. Di kampung sate ini sekarang banyak sekali yang berprofesi sebagai penjual sate baik itu dijual dirumah maupun di jual di luar rumah. Dari sekian banyak penjual didominasi oleh keturunan dari mbah Sobikun, mereka adalah adik dari bapak H Tukri Sobikun ataupun keponakannya.
Karena kuliner sate ayam ponorogo ini sudah terkenal maka di sate ayam ponorogo H Tukri Sobikun ini sudah sering dikunjungi atau jadi tempat tujuan kuliner di Ponorogo dan sudah menjadi ikon kota Ponorogo. Banyak pejabat baik daerah maupun pusat yang sudah pernah berkunjung kesini. Mulai artis ibu kota dan juga Presiden RI juga sudah pernah berkunjung disini. 


Beberapa Foto Kenangan 





Sate ayam ponorogo H Tukri Sobikun memang sudah terkenal. Pada hari Rabu tanggal 31 Maret 2010 kedatangan Presiden Indonesia Bapak Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara Ani Bambang Yudhoyono, dan beberapa menterinya. 



P Jokowi waktu ikut kampanya dalam pemilihan gubernur jawa timur bersama pak Bambang DH



Uya Kuya beserta istri dan Cinta Kuya pernah shooting di rumah makan H. Tukri Sobikun.



Ahmad Dani DEWA dengan Hj. Tukri Sobikun, sebelum pentas di Ponorogo pada bulan juli 2011.

Dan masih banyak lagi artis atau pejabat yang sudah datang dan menikmati sate di sate ayam Ponorog H Tukri Sobikun.

Resep Rahasia Sate Ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun

Rahasia Bumbu Sate Ayam Ponorogo

Karena di Ponorogo terdapat beberapa sentra sate ayam, maka setiap sentra itu memiliki bumbu/resep tersendiri. Dan mereka juga mempunyai cara/teknik dalam membuat sate yang berbeda satu dengan yang lainnya. Disini saya akan membahas resep sate ayam ponorogo yang berasal dari sentra sate ayam di desa Nologaten Ponorogo, khususnya di tempat sate ayam Ponorogo H Tukri SObikun.

Resep sate ayam Ponorogo H tukri Sobikun, bahan-bahannya terdiri dari :
1. Bawang merah
2. Bawang putih = 
3. Laos
4. Jinten
5. Tumbar
6. Miri
7. Garam
8. Gula Jawa

Haluskan semua bumbu diatas (selain gula jawa), setalah itu dicampur menjadi satu. Dan haluskan juga gula jawanya. Setelah semua siap campur bumbu yang sudah dihaluskan tersebut dengan gula jawa dan diberi air sedikit sekitar satu gelas dan aduk sampai bercampur.

Tusuk sate (sujen sate)

Tusuk sate atau sujen sate terbuat dari sapu lidi yang sudah diruncingkan. Cara meruncingkan tusuk sate dari bahan lidi agak susah karena perlu pisau cutter yang sangat tajam dan dalam meruncingkan tidak boleh terbelah lidinya karena bisa melukai jari pas digunakan untuk menusuk daging. Bisa juga tusuk satenya dari bahan bambu tapi pilih yang diameternya kecil sekitar 2mm. Soal panjang pendeknya tusuk saye sesuaikan dengan ukran satenya.  

Cara Membuat Sate 


  1. Siapkan 1 ayam potong yang besar sekitar 2,3 kg keatas.
  2. Kuliti ayam tersebut, setelah itu kulitnya direbus di air yang sudah mendidih sekitar 1-2 menit saja sampai kulit tersebut kaku, kalau terlalu lama nanti akan hancur kulitnya. Lalu potong kulit ayamnya kira-kira ukurannya 2x4 cm atau persegi panjang. Kalau ada usus ayamnya bisa direbus bersama kulit, nanti dipotong kecil-kecil sekitar 2,5 cm. ini digunakan untuk isi sate kulit. Setelah semua siap kita bisa memulai membuat sate kulit. Tapi sebelumnya irisan kulit tadi dicampur dengan bumbu yang sudah siap tadi. campur sedikit-sedikit samapai merata semua. Jika sudah selesai baru kita bisa memulai menusuk sate kulitnya.
  3. Pisahkan daging dengan tulang ayamnya. Nanti pisahkan daging paha dan dada. Iris daging dadanya tipis-tipis dengan ukuran sekitar 2x10 cm, dan daging paha juga diris tipis-tipis. Setelah semua selesai kita siap membuat sate dagingnya. Tapi jangan lupa kita bumbui terlebih dahulu sampai merata baru kita tusuk daginng. Antara daging paha dan dada harus dipisahkan, jangan sampai dicampur karena sifat kedua gading tersebut berbeda. Daging dada cepat matang dari pada daging paha. 
  4. Kalau ada jerohan, maka rebus jerohan sekitar 5 - 10 menit. Hati-hati dalam merebus jerohannya, jika terlalu lama akan keras teksturnya dan akan rusak jika diiris, tapi jika sebentar juga akan rusak. Pada prinsipnya kita harus jaga supaya jerohannya tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras. Setelah semua selesai kita iris jerohannya dan jika sudah selesai kita bumbui sampai merata dan kita buat sate jerohannya.

Jika semua sudah selesai baru kita ke proses membakar sate, dan siap menikmati. Jika masih kesulitan membuatnya sebaiknya langsung pesan saja ke tempat H Tukri Sobikun.

Keistimewaan Sate Ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun



Yang khas dari sate ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun

Sate ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun memeliki rasa dan ciri khas yang beda deangan sate ayam yang lain. Bagi yang sudah sering membeli dan merasakan sate ini pasti akan mudah mengenali dengan baik ciri, rasa dan tata cara penyajian yang memang berbeda dengan sate yang lain. Perbedaan dengan sate ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun dengan sate yang lain sangat banyak antara lain dalam tata cara membuat sate, bumbu, membakar sate, cara menata sate dalam besek, cara penyajian dan ketahanan atau keawetan sate. Dalam hal ini di keluarga H. Tukri Sobikun telah diajarkan semua dari dulu hingga sekarang masih tetap terjaga keasliannya.
Di Ponorogo sate ayam ini bisa dibagi menjadi 3 wilayah atau tiga sentra pembuat sate ayam.
1. Di desa Nologaten, terutama di jalan Lawu gang sate 1 atau lebih terkenal dengan nama gang sate, dalam hal ini sate ayam H. Tukri Sobikun berada disini.
2. Di desa Surodikraman
3. Di desa Setono
Dari 3 sentra pembuat sate ini memiliki cara pembuatan dan lain-liannya yang berbeda satu dengan yang lain. Dan disinilah letak kekhasan yang dimiliki oleh sate H. Tukri Sobikun.
Disini akan saya uraikan beberapa ciri khas dari sate ayam H. Tukri Sobikun yang nantinya dapat jadi pegangan bagi anda dalam menentukan apakah ini sate H. Tukri Sobikun yang asli atau bukan. Karena saat ini ada orang yang mengaku cabang dari sate ayam H. Tukri Sobikun atau pun murid, atau pernah belajar atau menamakan diri JEBOLAN dari H. Tukri Sobikun. Karena sampai saat ini di Keluarga Besar sate ayam H. Tukri Sobikun belum membuka cabang di luar kota. Kalau ada orang yang memakai nama sate ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun itu hanya untuk menarik pembeli yang nantinya kwalitas dan mutu tidak terjamin.
Ciri-ciri sate ayam H. Tukri Sobikun adalah :

1. AYAM

Ayam sebagai bahan utama sate berasal dari ayam pilihan. Kalau jaman dulu sewaktu ayam potong belum ada kami menggunkan ayam kampung yang masih muda usiannya. Karena sekarang ini kebutuhan akan ayam yang sangat banyak maka kami beralih ke ayam potong. Ayam potong yang kami pilih adalah yang sudah berbobot diatas 2,5 kg. Karena di bobot tersebut potongan daging dan kekenyalannya sangat bagus. kalau dibawah berat itu kurang baik.

2. BUMBU SATE

Kami menggunakan bumbu sate yang alami tampa ada tambahan bahan kimia sedikitpu. Bumbu dapur yang kami gunakan sudah merupakan resep rahasia kami dari jaman dulu sampai sekarang tidak ada perubahan sama sekali baik dari takaran maupun jenisnya. Tentang jenis bumbu yang kami gunakan maupun komposisinya nanti akan kami terangkan di bagian lain blog ini. Bumbu yang digunakan mudah dijumpai dipasar pasar tradisional dan dengan harga murah.



3. CARA MEMBUAT SATE

Dalam cara membuat sate di tempat H. Tukri Sobikun itu sudah ada cara yang baku dari dulu sampai sekarang tetap sama, dan ini yang sangat membedakan dengan sate ayam yang lain. Disetiap jenis sate ada cara tersendiri atau pakemnya sendiri. Sate ayam itu bisa dibagi menjadi 5 bagian. 


Pertama : sate kulit, ini dibuat dari kulit ayam semua. Disetiap tusuk sate akan ada pola yang sama dan teratur susunannya. Disini tidak boleh sembarang menyusun potongan kulit menjadi sate, ada aturannya. Aturannya adalah: bagian atas dan bagian bawah adalah kulit badan ayam, terus dibagian tengah diisi dengan bagian kulit sayap ayam dan usus ayam. Dalam setiap tusuk isinya sama dan harus sama besar. 

Kedua : sate daging paha,
 ini dinuat dari daging paha ayam semua, baik paha atas mmaupun paha bawah. Dan disetiap tusuk sate paha juga ada cara khusus. Setiap tusuk sate paha terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian atas dan bawah diisi dengan potongan daging paha yang bentuknya halus, lalu baian tengahnya diisi potongan daging urat/otot paha yang bentuknya kasar dan tebal. Disetiap tusuk isinya sama dan besar kecilnya juga harus sama. 

Ketiga : sate daging dada,
ini dibuat dari daging dada semua, dengan irisan memanjang utuh satu tusuk. Sate dada memang diiris memanjang berbeda dengan sate paha yang putus-putus. 



Ke empat : sate jerohan, 
terdiri dari campuran hati dan rempela. Setiap tusuk sate isinya sekitar 3-5 potong jerohan dan isinya dicampur. Sate jerohan mempunyai ciri atau sifat yang tidak tahan lama. Jadi tidak bisa atau tidak boleh dibawa bepergian dalam waktu lebih dari 6 jam, karena akan cepat basi dan menimbulkan bau kurang sedap.


Ke lima : sate telor/uritan,
 yang terdiri dari telor ayam yang masih muda (belum ada cangkangnya. Sate uritan sangat jarang, kalau tidak ada pesanan khusus tidak dibuat, karena kita membeli sendiri uritannya.




















4. CARA MEMBAKAR SATE

Dalam proses membakar sate kelihatannya adalah sepele tetapi disinilah nanti hasil baik buruknya sate akan ditentukan. Dalam membakar sate dibutuhkan api dari arang yang baik dan pilihan, tidak asal arang bisa digunakan. Dalam membakar ada sate prosesnya, tidak asal bakar sate. Api yang digunakan harus bara api arang yang menyala sempurna tidak perlu besar apinya. 


5. Pengemasan sate

Dalam proses pengemasan sate dibutuhkan kemasan yang baik sirkulasi udaranya. Supaya sate tidak cepat basi dan awet. Dibutuhkan kemasan berupa besek yang bersih dan kuat. Dalam menata sate dalam besek ada aturan yag sudah baku, bagi pelanggan pasti sudah hafal tata letak penyusunan sate ini. Kami tidak asal taruh sate di dalam besek seperti sate- sate lainnya. Kami susun sate dalam besek itu per bagian. Sate kulit dan sate paha letaknya dibawah, terus sate jerohan dan sate dada diatasnya.
Dalam pengemasan kami menggunakan dua tempat  dari bahan yang berbeda, pertama kami gunakan besek atau anyaman bambu untuk sate yang jumlahnya diatas 30 tusuk. Dan jika jumlahnya dibawah 30 tusuk kami menggunakan karton.

6. Sambel sate

Sambel sate dari sate ayam H. Tukri Sobikun adalah yang paling menentukan dari rasa sate ayam ini. Dibuat dengan kacang tanah pilihan yang di sangrai dengan baik, tidak gosong atau mentah. Dengan bumbu-bumbu pilihan pengolahan yang baik yang menghasilkan rasa dan ketahanan yang lama.

Sate Ayam Ponorogo H Tukri Sobikun Cabang Solo

Sate Ayam Ponorogo H Tukri Sobikun Cabang Solo

Mulai tanggal 26 Agustus 2015 Sate Ayam Ponorogo H Tukri Sobikun telah buka cabang baru di kota Solo. Tepatnya beralamat di jalan Brigjend Sudiarto 74B gading Solo. Persis didepan soto gading 1 menghadap ke timur. Kami buka mulai jam 08.00 sampai dengan jam 21.00. Kami juga menerima pesanan untuk oleh-oleh maupun untuk pesta pernikahan atau acara pesta yang lain.
Selain di kota Solo sate ayam ponorogo H Tukri Sobikun juga buka cabanh di kota Madiun, tepatnya di jalan S Parman 48 madiun atau didepan Carefour Madiun. Yang dimadiun ini cabang pertama di luar kota Ponorogo dan sudah 16 tahun berdiri. Sate ayam Ponorogo H Tukri Sobikun tidak buka cabang lain selain 2 tempat tersebut yakni di Madiun depan carefour dan di Solo. Kalau ada yg mengaku sebagai cabang dari sate Tukri Sobikun selain di 2 tempat tersebut adalah tidak benar.

Sejarah Sate Ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun


   
Ciri sate ayam Ponorogo H.Tukri Sobikun adalah besar besar dan panjang.

Cikal bakal sate ayam Ponorogo 

Sejarah berdirinya sate ayam Ponorogo khususnya di sate ayam H. Tukri Sobikun sangat panjang. Di keluarga Sobikun ini bisa membuat sate ayam khas ponorogo ini sudah turun temurun. Ini adalah keahlian kuliner nenek moyang kami yang diwariskan dari generasi ke generasi. Keahlian kuliner ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dahulu, dan makin lama makin berkembang di keluarga Sobikun.
Menurut riwayat yang pernah diceritakan orang tua saya H. Tukri Sobikun, jaman dahulu kakek buyut kami yang bernama Mbah Suro Semin mempunyai banyak saudara dan ada diantara mereka yg sudah punya keahlian kuliner sate ayam. Salah satunya adalah Eyang Sate, mungkin disebut begitu karena dia penjual sate. 
Eyang sate ini dulu berjualan di stasiun kereta api, dia pindah-pindah jualannya mungkin seperti pedagang asongan di kereta seperti saat ini. Tapi jualan dia di stasiun kereta api bukan di dalam gerbong kereta. Terakhir kali Eyang Sate menetap di stasiun Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Pada suatu hari Mbah Suro mengunjungi saudarinya tersebut di Ngawi, dan disana Mbah Suro mulai mengenal sate ayam. Dulu Mbah Suro bekerja di sawah dan jualan dipasar, jadi tidak mengusai sate ayam. 
Dan dari sinilah cikal bakal Sate Ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun dimulai. Mbah Suro menetap beberapa hari disana untuk belajar sate ayam. Dan setelah mampu membuat dan dan mengetahui cara berjualannya Mbah Suro pulang ke Ponorogo.

Ini adalah gambar yg ada di taman tempat parkir di sate ayam Ponorog H. Tukri Sobiku


Jualan sate ayam di Ponorogo

Setelah mengusai ilmu kuliner sate ayam ponorogo Mbah Suro mulai merintis usaha jualan sate ayam di Ponorogo. Ini dimulai masih pada jaman penjajahan Belanda, Mbah Suro berjualan keliling di Ponorogo. Dan jika sudah lelah keliling bisanya Mbah Suro akan mamngkal jualannya disekitar pasar Legi Ponorogo. Dan usaha ini berlangsung lama sampai Indonesia merdeka dan Belanda pulang kampung. Dulu dalam sehari Mbah Suro sudah bisa berjualan sate sehari memotong ayam belum banyak, paling 2-3 ekor saja, dan masih ayam kampung sebagai bahan utamanya. Dan jualannya masih pakai angkriangan yang dipikul, bukan gerobak dorong, dan hingga sekarang model angkringan ini masih menjadi ciri khas sate ayam Ponorogo khususnya di sate ayam H. Tukri Sobikun. 
Setelah usia Mbah Suro sudah tua usaha ini diteruskan oleh Mbah Sobikun, dalam hal ini beliu adalah orang tua bapak Tukri. Mbah Sobikun berjualan sate di Ponorogo sudah mulai menetap jualannya, tidah berkeliling lagi. Dan tempat jualannya masih disekitar pasar Legi Ponorogo. Dari hri ke hari usaha jualan sate ini makin maju dan sudah mulai terkenal di Ponorogo dan kota sekitarnya. Dulu yang sehari hanya mampu memotong ayam antara 2-3 saja, maka mulai saat di pegang oleh Mbah Sobikun sudah mampu memotong diatas 5 ekor sehari. Jumlah segitu pada waktu itu sudah lumayan laku, karena ekonomi yang sulit. Dan karena kuliner ini makin lama makin terkenal pernah mbah Sobikun diundang ke Jakarta. Yang mengundang waktu itu adalah Bapak Presiden RI Soekarno. Ceritanya begini, salah satu istri bapak Presiden Soekarno itu ada yang dari Ponorogo namanya ibu Hartini. Beliu ini adalah satu pelanggan sate ayam Mbah Sobikun. Dan pada saat di beliu punya hajatan beliu mengudang sate ayam Mbah Sobikun ke Jakarta. Pada waktu itu Mbah Sobikun dibawa dari Lanud Iswahyudi Madiun beserta rombong dagangannya naik pesawat Hercules. Itu adalah pengalaman Mbah Sobikun yang paling besar dalam perjalanan hidupnya dan itu semua hanya karena sate ayam.
Mbah Sobikun menjalankan usaha ini berjalan cukup lama, dan sekitar tahun 80 an karena usia Mbah Sobikun yang sudah tua maka usaha ini sering digantikana oleh bapak Tukri. Bapak Tukri saat itu masih berstatus pegawai PJKA (Pusat Jawatan Kereta Api) sekarang PT. KAI (Kereta Api Indonesia). Karena usia Mbah Sobikun yang semakin tua dan fisik yang makin lemah dan usaha sate ayam lebih menjanjikan dari pada kerja di PJKA maka bapak Tukri memutuskan pensiun dini. Dia lebih memilih usaha kuliner sate ayam Ponorogo dan ingin mengembangkannya. Karena bapak Tukri tahu bahwa usaha sate ayam ini nanti akan bisa menjadi mata pencaharian baru dengan harapan yang sangat baik, yang mampu menghidupi semua keluarga. Karena sewaktu masih menjadi pegawai PJKA kehidupan bapak Tukri tidak ada perubahan berarti.



Sate ayam Ponorogo H.Tukri Sobikun dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan sama sekali baik dari bentuk, ukuran dan rasanya.


Sate Ayam Ponorogo Tukri Sobikun

Dan sejak tahun 80 an tersebut bapak Tukri mulai terjun langsung menekuni usaja sate ayam ini. Dan nama sate ayam Ponorogo Tukri Sobikun mulai dipakai sebagai nama merek dagang jualan sate ayam Ponorogo.  Dalam menjalankan usaha ini dari hari ke hari semakin meningkat, walau tempat usaha ini masih menempati emperan toko di dekat pasar Legi Ponorogo tapi pelanggannya sangat banyak. Dan semua orang makin mengenal tempat dan nama sate ayam Ponorogo Tukri Sobikun. Dan masyarakat kota Ponorogo hingga kota sekitar makin mengenal sate ayam Ponorogo dan sejak saat itu sate ayam mulai menjadi makanan khas kota Ponorogo. Ponorogo sudah mempunyai kuliner khas yang beda dengan daerah lain. Pada waktu itu karena tempat usaha yang hanya di emper toko atau di pingir trotoar dan pembeli yang makin ramai maka sekitar tahun 1991 bapak Tukri mulai membuka warung kecil-kecilan dirumah. Dia memulai melayani pembeli dirumah, baik itu berupa pesanan ataupun makan di warung. Warung disini bukalah seperti rumah makan tapi hanya sebuah garasi mobil yang dirubah menjadi warung seadanya. 
Dikarenakan makin lama makin ramai orang yang membeli sate di rumah dan pesanan yang banyak maka sekitar tahun 1993 bapak Tukri mulai menutup jualannya yang di dekat pasar legi, dan mulai fokus jualan dirumah. Dan hingga saat ini usaha jualan sate tersebut diajalankan di rumah makan H. Tukri sobikun.Pada tahun 2001 bapak Tukri pergi haji berserta istrinya, dan sejak pulang haji rumah makan ini sekarang bernama rumah makan Sate Ayam H. Tukri Sobikun.  Warungnnya dulu yang seukuran garasi mobil kini sudah berubah menjadi rumah makan yang besar yang bisa menampung puluhan orang. Dan yang membuat pelanggan sate ayam ini tetap setia adalah cita rasa sate ayam yang tidak berubah dari sejak jaman dulu. Dan disini juga tidak memakai bumbu pabrikan, atau penyedap rasa. semua masih alami, bumbu-bumbunya masih sama sejak dulu sampai kini. Karena itu yang datang untuk menikmati kuliner sate ayam ini pasti akan senang, hal  ini bisa dilihat dari pembeli yang datang setiap hari. Malah jika hari libur bisa dipastikan pembeli dari luar kota yang akan mendominasi.

Dan pada tanggal 31 maret tahun 2010 terjadi kejadian yang sangat hebat karena rumah makan H.Tukri Sobikun kedatangan bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Bapak SBY makan malam di rumah makan tersebut. Rumah makan yang letaknya di sebuah gang yang terkenal dengan nama GANG SATE tersebut kedatangan bapak SBY.  Mulai saat itu banyak penggemar kuliner yang jika tanya lokasi sate ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun sering di tambahi sate yang pernah didatangi bapak presiden.


Kunjungan Bapak Presiden RI DR H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono di sate ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun. Rabu 31 maret 2010


Lokasi dan cabang sate ayam Tukri Sobikun

Sate ayam H. Tukri Sobikun berlokasi di jalan Lawu gang I no 43 k dengan no telepon (0352)- 482362. ini adalah pusatnya. dan mempunyai cabang antara lain :

1. Di Madiun  : di jalan S. Parman no 48 depan Carefour.  hp 0812 5981 436 atau 0812 1672 1661
2. Di Solo :      di jalan Brigjend Sudiarto 74b Gading Solo 0812 3552 5875 (Solo)  hp 0812 5981 436                              atau 0812 1672 1661
3. Ponorogo  : di jalan Ahmad Dahlan no 28 Ponorogo  hp 0812 5981 436 atau 0812 1672 1661


Selain 3 tempat diatas tidak ada cabang lagi. Jika ada yang mengaku sebagai cabanganya sate ayam Ponorogo H Tukri Sobikun itu tidak benar, dan mohon sekiranya untuk melaporkan kepada kami.